Selasa, 13 Mei 2014

Cara Beternak Ikan Gurame Menggunakan Terpal

Cara Beternak Ikan Gurame Menggunakan Terpal - Dalam Beternak Ikan Gurame pemilihan benih gurame yang baik dan berkualitas tinggi sangatlah menjadi prioritas utama. karena dengan benih ikan gurame yang baik maka ikan gurame akan tumbuh dan hidup dengan baik pula. Memang di butuhkan ketekunan dan keuletan untuk memulai usaha ternak yang mulai banyak digemari oleh berbagai kalangan msyarakat di Indonesia. Berikut ini kami sampaikan Cara Beternak Ikan Gurame Di Kolam Terpal selengkapnya.

Persiapan Kolam Beternak Ikan Gurame :
Pembesaran ikan gurameh dapat dilakukan di kolam tanah ataupun kolam permanen. Persiapan kolam ini dimaksudkan untuk menumbuhkan makanan yang alami dalam jumlah yang cukup seperti plangton dan lain-lain.

Beternak Ikan Gurame Menggunakan Terpal
taniternakmu.blogspot.com



Persiapan di kolam Terpal/ Permanen :
Menggali tanah dengan kedalaman kurang lebih 90cm, kemudian terpal dipasang pada tanah galian tersebut,memasang terpal pada permukaan tanah (tidak menggali tanah) yaitu dengan menggunakan bantuan rangka dari besi atau kayu yang sudah disiapkan terlebih dahulu. Kemudian terpal dirangkai menyerupai bak/ kolam, beban terpal juga sebaiknya tidak terlalu berat sewaktu diberi air. Ini memudahkan kita untuk  melakukan penggantian dan pembersihan kolam. Kita juga bisa menyedot kotoran-kotoran kolam terpal dengan mudah. Kotoran ikan gurame juga harus di keluarkan dari kolam agar kesehatan dan perkembangbiakannya dapat terjaga dengan baik sehingga menghasilkan kualitas yang baik pula. Cara ini juga dapat membantu air tetap terjaga kebersihannya.

Beternak Ikan Gurame Menggunakan Terpal
taniternakmu.blogspot.com



Pendedaran/Pemijahan Beternak Ikan Gurame :
Setelah kolam terpal selesai dibuat, langkah yang harus dilakukan adalah mengisi kolam dengan ikan gurame, akan tetapi sebelum ikan gurame dimasukkan perlu dipastikan terlebih dahulu kolam dalam kondisi bersih dari penyakit dan zat-zat berbahaya.  Terpal mengandung unsur kimia untuk pewarnaannya, maka sebelum dipasang perlu dicuci dan dibersihkan. Untuk membunuh patogen kolam yang telah terisi air ditaburi garam 2 ons/m3. Pastikan juga ikan gurame yang akan dibudidayakan tidak mengandung bibit penyakit. Jika ditemukan ada gurame yang terkena penyakit perlu dikarantina terlebih dahulu sebelum dimasukkan ke dalam kolam untuk dibudidayakan.

Cara Penebaran Benih/ Bibit Ikan Gurame :
Penebaran benih ikan gurame sebelum ditebar memerlukan tingkat ketelitian khusus, ini dimaksudkan agar benih ikan gurame tidak dalam kondisi stres/ sakit saat berada di dalam kolam. Caranya adalah : benih gurame yang msih berada dalam bungkus plastik yang masih dalam kadaan tertutup rapat dapat dimasukan kedalam kolam, biarkan sampai dinding plastik terlihat mengembun. Ini pertanda bahwa air kolam dan air yang berada di dalam plastik sudah mempunyai suhu yang sama. Selanjutnya bukalah plastiknya dan air dalam kolam masukan sedikit demi sedikit kedalam plastik tempat benih ikan gurame sampai benih ikan terlihat dalam kondisi baik. Lalu benih ikan gurame dilepaskan kedalam kolam secara perlahan.

Beternak Ikan Gurame Menggunakan Terpal
taniternakmu.blogspot.com
Proses selanjutnya yang harus dilakukan adalah memberi maknan pertama. Ikan jenis ini merupakan ikan pemakan tumbuhan atau herbivora, namun ketika padih ukuran benih ikan gurame bersifat karnivora. Oleh sebab itu jenis pakan yang diberikan pada saat itu adalah memberikan kutu air (Daphnia), cacing sutra. Ketika ikan gurame tumbuh dewasa barulah ikan ini bersifat herbivora.

Sebenarnya makanan pokok ikan gurame adalah pelet yang dapat diatur tingkat gizinya sesuai kebutuhan. Tetapi untuk di daerah yang cenderung sulit memperoleh pelet, dedaunan merupakan alternatif yang sangat baik untuk dijadikan makanan ikan gurame. Ikan gurame diberi makan 2 kali sehari menggunakan pelet dengan kandungan protein 20% sampai dengan 30 %. Setiap pemberian makan lebih baik dalam frekuensi yang banyak tetapi dalam jumlah sedikit-sedikit daripada dalam frekuensi sedikit tetapi jumlahnya banyak. Selain Pelet makanan untuk ikan gurame bisa ditambahkan daun-daunan dan sayuran. Daun-daunan dan sayuran sangat bermanfaat bagi kesehatan dan pertumbuhan ikan guramih.

Adapun jenis pakan yang biasa diberikan pada ikan gurame yaitu sebagai berikut : 1. Daun talas/ daun keladi 2. Daun Sente 3. Daun singkong 4. Daun kangkung 5. Daun ubi jalar 6. Daun pepaya 7. Tauge : tauge kacang hijau, tauge kacang merah, tauge dari bibit padi muda 8. Labu 9. Pakan buatan (pelet) 10. Jagung rebus 11. Dedak 12. Ampas tahu 13. Bungkil kacang

Pemberian makanan yang teratur dengan kualitas dan kuantitas yang baik berguna meningkatkan pertumbuhan ikan ini lebih cepat.
Pada budi daya ikan gurame dengan terpal ini perlu dihindari pemberian makanan yang berlebihan, jika ada makanan yang tersisa harus segera dibuang. Makanan ikan dan kotoran ikan yang ada di kolam mengandung zat amoniak yang dalam jumlah tertentu bersifat racun bagi gurame. Dan tentunya ini akan menjadi sumber penyakit bagi ikan gurame. Selain memberi makan dengan jumlah dan frekuensi teratur hal lain yang perlu diperhatikan adalah kualitas air.

Meski ikan gurame cukup tahan dengan air yang tidak baik tetapi air perlu dibersihkan dan diganti sebagian (sekitar 40%) secara periodik. Biasanya penggantian dilakukan satu minggu sekali dengan melakukan shift pond. Air disedot keluar dengan selang atau pompa, kotoran keluar melalui selang tersebut, kemudian diisi kembali dengan air baru. Lebih bagus lagi jika kolam diberi aerator atau filter untuk menambah kadar oksigen dan membersihkan kotoran secara otomatis.

Untuk tahap selanjutnya, bersihkan kolam dari lumut dan kotoran sampai benar-benar bersih lalu di cat menggunakan air kapur lalu dikeringkan. Satu hari kemudian isi  air dengan kedalaman 30-45 cm dan diberi prebiotik penumbuh plangton. Hal ini dikarenakan makanan ikan gurame sebagian besar diperoleh dari makanan tambahan atau buatan.

Demikian Cara Beternak Ikan Gurame Menggunakan Terpal. Semoga bermanfaat.

Cara Beternak Ikan Gurame Menggunakan Terpal

Senin, 12 Mei 2014

SOP (Standar Operasional Prosedur) Ternak Ayam Kampung

SOP (Standar Operasional Prosedur) Ternak Ayam Kampung - Selamat berkunjung di taniternakmu.blogspot.com, beragam informasi mengenai pertanian dan peternakan kami sajikan lengkap untuk anda.

taniternakmu.blogspot.com
 SOP (Standar Operasional Prosedur)  resmi dari pemerintah untuk budidaya ternak ayam kampung yang terpenting adalah sebagai berikut :

Peraturan menteri pertanian No. 49/Permentan/OT.140/10/2006 tentang
Pedoman Pembibitan Ayam Lokal yang Baik (Good Native Chicken Breeding Practice)

Peraturan Menteri Pertanian Nomor 50/Permentan/OT.140/10/2006 tentang
Pedoman Pemeliharaan Unggas di Pemukiman

Masih banyak peraturan menteri pertanian maupun undang-undang yang dikeluarkan dalam menjalankan usaha ini. Seperti berikut :

1. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1967 tentang
Ketentuan-ketentuan Pokok Peternakan dan Kesehatan Hewan (Lembaran Negara Tahun 1967 Nomor 10, Tambahan Lembaran Negara Nomor 2824);

2. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1984 tentang
Wabah Penyakit Menular (Lembaran Negara Tahun 1984 Nomor 20, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3273);

3. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1996 tentang
Pangan (Lembaran Negara Tahun 1996, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3656);

4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara 465 Nomor 4437), juncto Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2005 tentang Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang
Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah Menjadi
Undang-Undang (Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 108, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4548);

5. Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 1977 tentang
Penolakan, Pencegahan, Pemberantasan dan Pengobatan Penyakit Hewan (Lembaran Negara Tahun 1977 Nomor 20, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3101);

6. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1977 tentang
Usaha Peternakan (Lembaran Negara Tahun 1977 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3102);

7. Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 1983 tentang
Kesehatan Masyarakat Veteriner (Lembaran Negara Tahun 1983 Nomor 28, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3253);

8. Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 1992 tentang
Obat Hewan (Lembaran Negara Tahun 1992 Nomor 129, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3509);

9. Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2004 tentang
Keamanan, Mutu, Gizi Pangan (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 107, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4424);

10. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 420/Kpts/OT.210/7/2001 tentang
Pedoman Budidaya Ternak Ayam Buras Yang Baik (Good Farming Practice);

11. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 424/Kpts/OT.210/7/2001 tentang
Pedoman Budidaya Ternak Ayam Pedaging Yang Baik (Good Farming Practice);

12. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 425/Kpts/OT.210/7/2001 tentang
Pedoman Budidaya Ternak Ayam Petelur Yang Baik (Good Farmin Practice);

13. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 238/Kpts/PD.430/6/2005 tentang
Pedoman Penetasan Ayam Ras Yang Baik;

14. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 299/Kpts/OT.240/7/2005 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Departemen Pertanian, juncto Peraturan Menteri Pertanian Nomor 11/Permentan/OT.240/2/2007;

15. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 36/Permentan/OT.140/8/2006 tentang
Sistem Pembibitan Ternak Nasional;

16. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 49/Permentan/OT.140/10/2006 tentang
Pedoman Ayam Lokal Yang Baik;

17. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 50/Permentan/OT.140/10/2006 tentang
Pedoman Pemeliharaan Unggas di Pemukiman

Itulah beberapa Standar Opreasional Prosedur yang mesti kita patuhi sebagai pelaku usaha peternakan. Untuk kedepannya agar menjadikan periksa bagi kita semua.
 
#) Peraturan pemerintah di atas dapat dijadikan pedoman dalam melakukan standarisasi produk, pemasaran, hingga pedoman operasional selama pemeliharaan.

SOP (Standar Operasional Prosedur) Ternak Ayam Kampung